Rabu, 14 Maret 2012

Orang Pintar Cabut Subsidi BBM


Sebentar lagi harga BBM naik, dimulai April 2012. Alasan formal SBY, menyesuaikan dengan kenaikan harga minyak dunia yang berada di atas US$ 100 per barrel. Subsidi ini kalau terlalu banyak, dan dalam waktu lama,  bisa menjebol APBN. Ya begitu katanya.

Kenaikan BBM merupakan signal pertanda kenaikan penderitaan dan kemiskinan. Sudah menjadi adat/kebiasaan pedagang di Indonesia, mereka akan serentak menaikkan harga-harga begitu ada kenaikan BBM. Termasuk biaya transportasi otomatis naik.

Mengapa Pemerintahan SBY bernafsu ingin menaikkan harga BBM ?
Dengan alasan membebani APBN, mungkin juga alasan politiknya APBN kita untuk membayar gaji PNS, Polri, dan TNI. Jadi sebagian besar untuk kebutuhan belanja pegawai.

BLT senilai Rp 150 ribu/bulan tiap kepala keluarga tidak berarti mengerem laju penderitaan dan kemiskinan itu. BLT hanya bisa menolong sementara waktu, setelah itu penderitaan akan dirasakan masyarakat dalam masa yang panjang.

Singkat kata kenaikan harga BBM karena negara sudah sangat terbebani dengan belanja APBN. Untuk bayar hutang negara, untuk subsidi BBM, untuk biaya politik demokrasi, untuk anggaran pemerintah daerah, dan tentunya yang sangat dominan ialah: untuk gaji PNS, sertifikasi guru, gaji Polri dan gaji TNI.