Jumat, 04 Juni 2010

Bubarkan PBB / United Nations

Dewan HAM Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengutuk tindakan tentara Israel yang menyerang kapal Mavi Marmara. Sebuah tim pencari fakta dibentuk untuk mengusut insiden yang menewaskan 10 orang tersebut. (versi tentara Israel 10 orang tewas, sedang versi relawan banyak yang tewas dan mayatnya dibuang ke laut oleh tentara Israel).

Dewan HAM PBB sepakat untuk membentuk Tim Pencari Fakta independen untuk mencari apakah ada pelanggaran hukum internasional terkait penyergapan Israel terhadap misi kapal yang berlayar untuk misi kemanusiaan.

Dalam resolusi yang diajukan Pakistan sebagai perwakilan OKI dan Sudan sebagai perwakilan Liga Arab, Dewan HAM PBB melalui voting 32 dari 47 anggotanya sepakat mengutuk tindakan Israel sebagai tindakan keterlaluan.

Dewan HAM juga memutuskan untuk mengirim sebuah misi independen pencari fakta internasional untuk menyelidiki pelanggaran hukum internasional dalam serangan itu. Tim ini akan ditunjuk oleh Presiden Dewan HAM PBB yang juga diplomat Belgia Alex Van Meeuwen, dimana negara ini bersama dengan empat anggota Uni Eropa lainnya abstain dalam pemungutan suara. Ternyata tim pencari fakta ini ditolak kehadirannya di Israel.

Daripada PBB hanya mengecam / mengutuk alangkah baiknya kalau PBB dengan Pasukan Keamanan PBB mengambil alih atau mengawal relawan yang ingin menyalurkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Jika dengan langkah tersebut masih tak ada nyali, LEBIH BAIK BUBARKAN PBB !

Selasa, 01 Juni 2010

Israel Tak Gentar Dikecam

Mavi Marmara, adalah kapal yang membawa bantuan untuk warga Gaza diserang oleh militer Israel. Kapal tersebut diserang sekitar 65 kilometer di luar pantai Gaza. Serangan tentara Israel terhadap kapal kemanusiaan tersebut menyulut protes internasional. Banyak perwakilan organisasi dari puluhan negara bergabung dalam misi bantuan untuk Palestina itu. Sebanyak 16 orang diyakini telah tewas dalam penyerangan terhadap konvoi enam kapal kemanusiaan di perairan Gaza tersebut.
Ada 12 relawan dan wartawan dari Indonesia di kapal ini. WNI yang ikut serta dalam rombongan ini belum diketahui nasibnya. Kapal tersebut membawa ratusan aktivis Pro-Palestina termasuk peraih nobel perdamaian dan beberapa pejabat pemerintahan negara-negara Eropa. Mereka bermaksud menyalurkan bantuan tersebut untuk masuk ke wilayah Gaza, yang selama ini terhadang oleh embargo Israel.
DK PBB akan mengutuk serangan Israel itu dan menganggapnya sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional, menyesalkan insiden yang mengakibatkan hilangnya nyawa. DK PBB juga akan meminta Sekjen PBB, Ban Ki-moon untuk melakukan sebuah penyelidikan internasional yang independen. Hal itu untuk menentukan bagaimana pertumpahan darah itu terjadi, sekaligus memastikan bahwa ada pihak yang bertanggungjawab dan bersedia memberi kompensasi.
Resolusi tersebut juga meminta Israel segera mencabut blokade terhadap Gaza dan secepatnya membebaskan kapal-kapal beserta aktifis kemanusiaan yang disergap militer Israel, dini hari kemarin.

Kira-kira sudah ratusan resolusi DK PBB untuk Israel tetapi semuanya tidak digubris. Amerika yang gembor-gembor menyuarakan HAM, tak berbuat banyak mengenai semua tindakan Israel. Ada hubungan saling menguntungkan antara Amerika dengan Israel. Amerika dapat memerangi Islam (Timur Tengah) dengan bantuan Israel. Sedangkan persenjataan Israel didukung Amerika.

Kita sebagai rakyat biasa tak dapat berbuat banyak, kita hanya mampu berdoa semoga rakyat Palestina diberi ketabahan menghadapi embargo Israel.
 

Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah....